Tutup Sukses Operasional Haji 2025, Menag Jelaskan Formula 5BPH

Pigoranewsjatim.com. Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M sudah selesai. Kelompok terbang (kloter) terakhir jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Air pada 11 Juli 2025. Menag Nasaruddin Umar bersyukur proses penyelenggaraan ibadah haji 1446 H berjalan dengan sukses sekaligus menutup seluruh rangkaian operasionalnya. Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H berjalan sejak 1 Mei 2025, ditandai masuknya jemaah ke asrama haji untuk bersiap terbang ke Tanah Suci. Dalam rentang 72 masa operasional, ada 203.149 jemaah yang tiba di Arab Saudi dalam 525 kelompok terbang. Mereka terbagi dalam dua gelombang pemberangkatan. Sebanyak 103.806 jemaah dalam 266 kloter, mendarat di Madinah pada fase kedatangan gelombang I. Sebanyak 99.343 jemaah mendarat di Jeddah pada fase kedatangan jemaah gelombang II. Sementara pada fase pemulangan, 101.339 jemaah yang tergabung dalam 260 kloter terbang ke Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Sebanyak 101.274 jemaah pulang ke Indonesia dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. “Alhamdulillah seluruh tahapan operasional haji 1446 H/2025 M sudah berjalan. Secara umum, penyelenggaran haji tahun ini berjalan sukses. Kita bersyukur, semua tantangan dan dinamika yang terjadi, bisa diatasi dengan baik oleh PPIH Arab Saudi,” tegas Menag di Jakarta, Senin (14/7/2025). “Jemaah Indonesia bisa mengikuti puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armuzna, ada juga yang disafariwukufkan dan dibadalhajikan. Hari ini kita nyatakan operasional haji 2025 sudah berakhir,” lanjutnya. Sebanyak 99,29% jemaah haji regular asal Indonesia melaksanakan haji tamattu’, 0,66% haji ifrad, dan 0,04% melaksanakan haji qiran. Ada 10.141 (4,99%) jemaah haji yang melaksanakan Tarwiyah dalam rangkaian puncak haji. Sebanyak 34 jemaah mengikuti safari wukuf yang dilaksanakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 495 jemaah mengikuti safari wukuf khusus lansia dan disabilitas. Selain itu, ada 334 jemaah yang dibadalhajikan, terdiri atas 159 jemaah badal wafat, 175 badal sakit di RS Arab Saudi. Dijelaskan Menag, ada 40 jemaah haji Indonesia yang masih menjalani perawatan di Arab Saudi. Mereka akan tetap mendapat pendampingan dari Kantor Urusan Haji (KUH) pada KJRI di Jeddah. Proses pencarian terhadap tiga jemaah (Nurimah Mentajim, Sukardi, dan Hasbullah) yang belum ditemukan juga terus dilakukan. Selain itu, hingga akhir masa operasional, tercatat ada 447 jemaah haji Indonesia yang wafat, terdiri atas 435 jemaah haji reguler dan 12 jemaah haji khusus. “Jumlah ini turun dibanding dengan total wafat pada 2024 yang mencapai 461 jemaah,” jelas Menag. Layanan Haji 2025 Selama masa operasional haji 2025, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan sejumlah layanan bagi jemaah haji Indonesia. PPIH Arab Saudi telah menyiapkan 312 hotel bagi jemaah haji Indonesia, terdiri atas: 212 di Makkah dan 100 di Madinah. Jarak akomodasi atau hotel paling jauh di Makkah adalah 4,5 km dari Masjidil Haram. Sementara hotel di Madinah semuanya berada di wilayah Markaziyah. Terkait layanan konsumsi, PPIH Arab Saudi telah distribusikan 15.537.589 boks katering jemaah dan petugas haji Indonesia yang terbagi dalam 525 kelompok terbang (kloter). Sementara di Madinah, ada 2.665.812 boks katering yang dibagikan pada gelombang I dan 2.396.667 boks katering didistribusikan pada gelombang II. Selain itu, pada fase puncak haji (7 – 13 Zulhijjah 1446 H atau 3 – 9 Juni 2025), ada sekitar 3,7 boks makanan siap saji yang didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia. Sebanyak 1.281.680 boks makanan (paket siap saji) didistribusikan di hotel jemaah untuk makan pagi, siang, dan malam pada 7 Zulhijjah, makan pagi pada 8 Zulhijjah, serta makan siang dan malam pada 13 Zulhijjah. Selain itu, ada 2.045.004 boks makanan (lauk siap saji) dan 468.400 boks makanan (paket siap saji) yang didistribusikan pada fase Armuzna, sejak di Arafah hingga Mina. PPIH Arab Saudi menyiapkan ribuan bus untuk melayani jemaah haji Indonesia sejak dari pergerakan pertama mereka menuju Makkah Al-Mukarramah. Ada tiga jenis layanan transportasi yang disiapkan, yaitu: bus antar kota perhajian, bus shalawat, dan bus Masyair. Tercatat ada 2.574 armada yang digunakan untuk pergerakan jemaah haji gelombang I dari Madinah, Makkah, lalu Jeddah, serta 2.534 bus untuk mobilisasi jemaah haji gelombang II dari Jeddah, Makkah, lalu Madinah. Selain itu, PPIH juga ribuan trip bus shalawat yang setia mengantar jemaah selama 24 jam dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang). Walhasil, selama 42 hari pelayanan jemaah di kota Makkah (10 Mei – 1 Juni dan 10 Juni – 2 Juli.), total ada 12.193 bus yang dioperasikan untuk melayani jemaah haji Indonesia. Formula 5BPH Menag menjelaskan, sukses haji 2025, diwarnai dengan lima terobosan baru (5B) dan lima pengembangan/progresifitas (5P). Beragam dinamika yang terjadi dan berhasil diatasi kemudian dirumuskan dalam lima harapan (5H) untuk peningkatkan kualitas haji di masa mendatang. Hal ini disederhanakan dalam formula 5B-5P-5H atau 5 BPH. a. Lima Inovasi Baru (5B) Ada lima hal baru yang dilakukan dalam operasional haji 2025. Kelima hal ini dilakukan sebagai ijtihad untuk meningkatkan kualitas layanan kepada jemaah haji Indonesia. Pertama, penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Ini merupakan hasil kesepakatan bersama pemerintah dan DPR dan sesuai arahan Presiden Prabowo Subiyanto. “BPIH tahun ini turun, dari rerata BPIH 2024 sebesar Rp93,4juta menjadi rerata BPIH sebesar Rp89,4 juta,” sebutnya. Kedua, pencegahan praktik monopoli. Ini dilakukan dengan skema penyediaan layanan haji yang melibatkan delapan Syarikah (multi syarikah). Hal ini menurut Menag bisa menjadi pondasi awal dalam menyesuaikan dengan transformasi penyelenggaraan ibadah haji yang sedang berlangsung di Saudi. “Ada beberapa catatan evaluasi dalam pelaksanaannya dan itu akan sangat berguna bagi perbaikan di masa mendatang,” papar Menag. Ketiga, publikasi awal daftar jemaah haji khusus yang berhak melunasi. Untuk kali pertama dalam sejarah penyelenggaraan haji, pemerintah mengumumkan daftar nama jemaah haji khusus yang berhak melunasi biaya haji 1446 H/2025 M. Daftar ini diumumkan pada 23 Januari 2025. Pendekatan ini sama dengan yang dilakukan jemaah haji reguler. Mereka yang berhak melunasi diumumkan secara terbuka. “Langkah transparansi ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) DPR RI untuk meningkatkan pengawasan publik terhadap distribusi kuota haji khusus. Sehingga, semua jemaah bisa mengakses daftar nama yang berhak melunasi biaya haji tahun ini. Ini komitmen kami terhadap keterbukaan informasi,” jelas Menag. Keempat, pembayaran Dam melalui Adahi dan Baznas. Tahun ini, kali pertama, PPIH Arab Saudi menetapkan dua jalur pelaksanaan dam/hadyu. Jalur pertama, penyembelihan Dam/Hadyu di Tanah Suci dilakukan melalui Program Adahi yang dikelola Al-Haiah Al-Malakiah Makkah wal Masyair al Muqaddasah.
Selamatkan Aset Negara Bernilai Miliaran Rupiah, KAI Daop 8 Surabaya Tertibkan Rumah Dinas di Jalan Tapaksiring, Surabaya

Pellentesque in ipsum id orci porta dapibus. Donec sollicitudin molestie malesuada. Nulla quis lorem ut libero malesuada feugiat. Praesent sapien massa, convallis a pellentesque nec, egestas non nisi. Mauris blandit aliquet elit, eget tincidunt nibh pulvinar a. Curabitur arcu erat, accumsan id imperdiet et, porttitor at sem. Donec rutrum congue leo eget malesuada. Vivamus suscipit tortor eget felis porttitor volutpat. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque in ipsum id orci porta dapibus.
Perkuat Kesiapsiagaan, BPBD Jatim Gelar Simulasi Evakuasi Tsunami di Tiga Daerah

Pigoranewsjatim.com. Hallo #SobatTangguhJatim Masih ingat warning BMKG tentang ancaman potensi megathrust yang berdampak tsunami di wilayah Selatan Jatim tahun lalu? Guna merespon potensi ancaman bencana itu, di sela gebyar pelaksanaan Gelar Peralatan di Kebon Raya Purwodadi, Pasuruan, BPBD Jatim juga menggelar Pelatihan Evakuasi Mandiri Tsunami yang dilaksanakan di tiga lokasi pantai selatan Jatim, yakni, Pantai Balekambang Kabupaten Malang, Pantai Gemah Kabupaten Tulungagung dan Pantai Watukurung Kabupaten Pacitan. Kegiatan yang berlangsung sejak Senin (21/7) hingga Kamis (24/7) ini, dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan BMKG, BPBD setempat, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim dan Pemerintah desa serta warga sekitar. Sebagai rangkaian awal kegiatan, dilangsungkan pengecatan jalan dengan warna biru di lokasi titik aman tsunami di masing-masing area yang biasa disebut dengan Blue Zone. Selanjutnya, dilaksanakan sosialisasi pelatihan evakuasi mandiri yang diikuti 100 peserta dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari perangkat desa setempat, pelaku usaha sekitar pantai, kalangan pemuda, hingga kelompok rentan, seperti, lansia dan penyandang disabilitas. Hadir sebagai pemateri, Plt Kabid PK BPBD Jatim Dadang Iqwandy, perwakilan BMKG, BPBD di tiga daerah, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim dan Kades setempat. Sementara, kegiatan simulasi evakuasi mandiri bencana tsunami dilaksanakan di hari ketiga dengan skenario evakuasi menuju ke titik Blue Zone. “Salah satu target yang kami inginkan dari kegiatan ini adalah mengenalkan kepada masyarakat tentang adanya Blue Zone dan menghitung waktu evakuasi dari pesisir pantai hingga ke titik aman,” ujar Plt. Kabid PK BPBD Jatim, Dadang Iqwandy di Tulungagung, Kamis (24/7/2029). Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang, Ma’muri, yang turut hadir dalam kegiatan ini mengapresiasi atas terlaksananya simulasi evakuasi tsunami yang digelar BPBD Jatim di tiga daerah ini. Ia berharap, apa yang dilakukan BPBD Jatim ini bisa melahirkan kesiapsiagaan dan kemandirian masyarakat desa, sehingga pemerintah desa dapat menggelar kegiatan yang sama tanpa menunggu dari kabupaten maupun provinsi. “Dengan begitu, pesan peringatan dini yang kami sampaikan bisa benar-benar diterima oleh masyarakat pesisir pantai,” harapnya. Kalaksa BPBD Kabupaten Tulungagung Robinson Parsaoran Nadeak juga menyampaikan apresiasi yang sama atas fasilitasi yang diberikan BPBD Jatim. Baginya, simulasi evakuasi mandiri bencana tsunami ini menjadi proses edukasi bagi masyarakat pesisir dalam menghadapi bencana. “Kami berharap, kesiapsiagaan masyarakat di wilayah pesisir ini bisa semakin meningkat, sehingga masyarakat juga semakin sigap saat terjadi gempa dan tsunami,” harapnya. Sementara, Kusnadi, salah satu peserta dari warga Desa Keboireng Kec. Besuki Tulungagung mengaku sangat senang dengan kegiatan simulasi ini. “Istimewa.. sangat mengedukasi. Semoga kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan lagi di masa-masa mendatang, harapnya. (*)
Unair Gagas Aksi Tanam Pohon di Sumber Brantas

Batu – Pigoranewsjatim.com. Batu- Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan krisis air bersih dan perubahan iklim, Universitas Airlangga (UNAIR) menggandeng empat PTN-BH di Jawa Timur (Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Surabaya, dan Univeritas Negeri Malang) melakukan penanaman pohon di Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu, Sabtu (26/07). Kegiatan ini merupakan wujud nyata pengabdian masyarakat (pengmas) yang diinisiasi oleh UNAIR dan berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jasa Tirta, dan PDAM Surya Sembada. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNAIR, Prof Dr Gadis Meinar Sari dr MKes mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal pengabdian masyarakat dalam menyasar pelestarian lingkungan, khususnya konservasi sumber air yang menjadi tumpuan hidup masyarakat Jawa Timur. “Jawa Timur masih punya banyak permasalahan yang butuh diselesaikan bersama, salah satunya adalah pengelolaan Sungai Brantas, dari hulu hingga hilir,” ujarnya. Menurutnya, pengmas ini merupakan program jangka panjang dan berkelanjutan 5 PTN-BH di Jatim. Ia mengajak seluruh pihak untuk bergandeng tangan dalam merawat dan menyelesaikan permasalahan lingkungan. “Keberhasilan itu tidak bisa kita nikmati, jika tidak semua elemen dilibatkan. Semoga kita bisa mengimplementasikan ilmu yang kita miliki. Sedekah paling besar adalah air,” ungkapnya. Ia berharap, kegiatan ini bisa berkelanjutan. Tidak hanya penanaman pohon, ada banyak aspek yang bisa digarap, seperti sosial humaniora, teknologi, ekonomi, hingga kesehatan. Tentunya dibutuhkan kolaborasi yang lebih intens dan terintegrasi dari berbagai stakeholder. Sementara itu, Kepada Devisi Perum Jasa Tirta I, Agung Nugroho menegaskan bahwa wilayah Arboritum di Bumiaji merupakan hulu strategis Sungai Brantas yang memiliki fungsi vital. Menurutnya, Air dari Sungai Brantas digunakan untuk PLTA, air minum hingga industri. Namun air itu tidak serta merta ada. Ia berharap kegiatan penanaman pohon bisa menampung air pada saat musim hujan dan banjir serta bisa dimanfaatkan sebagai baku air. “Kawasan ini digunakan khusus untuk kegiatan konservasi dan tidak dibuka untuk umum atau wisata. Harapannya bisa menjaga kawasan arboritum. Jika ada yg mau penelitian disini juga diperbolehkan,” harapnya. Selain itu, Direktur Operasi Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya, Nanang Widyatmoko ST menjelaskan betapa pentingnya peran Brantas bagi Kota Surabaya. “Sejumlah 93 persen pasokan air minum di Surabaya berasal dari Sungai Brantas. Jika terjadi kerusakan atau gangguan, maka Surabaya bisa lumpuh. Apalagi dengan adanya perubahan iklim, pola hujan berubah, bendungan-bendungan mulai kekurangan stok air, dan kualitas air pun terancam karena limbah,” paparnya. Ia menekankan kolaborasi seperti ini harus terus diperluas. “Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi dengan PTN, apalagi untuk membantu PDAM kecil di daerah. Pengabdian masyarakat bisa diarahkan untuk menjawab tantangan-tantangan nyata. Air adalah shodaqoh terbaik. Dengan gotong royong, kita bisa memastikan air tetap mengalir untuk semua,” tegasnya. Sebagai upaya berkelanjutan, kegiatan ini merupakan awal kolaborasi pengabdian masyarakat antar PTNBH. Kegiatan akan berlanjut di wilayah hilir Sungai Brantas pada bulan September mendatang di Kota Surabaya. Perlu diketahui, dalam hal ini UNAIR diwakili oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan Sustainable Development Goals Center (SDGs Center).
Ada 40 Jemaah Haji Masih Dirawat di Saudi, Ini Nomor KUH yang Bisa Dihubungi Keluarga

Pigoranewsjatim.com. Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H selesai pada 11 Juli 2025 seiring kepulangan kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia yang terakhir dari Madinah ke Indonesia. Meski demikian, ada sejumlah jemaah yang masih menjalani perawatan pada sejumlah rumah sakit di Arab Saudi. Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI di Jeddah, Nasrullah Jasam memastikan pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada jemaah haji yang menjalani perawatan. “Tahun ini, pasca operasional haji, ada 40 jemaah yang dirawat di RSAS Arab Sudi. Enam jemaah dirawat di rumah sakit yang ada di Makkah, enam jemaah di rumah sakit yang ada di Jeddah, satu jemaah di rumah sakit Riyad, dan 27 jemaah dirawat di rumah sakit yang ada di Madinah,” terang Nasrullah Jasam di Jeddah, Senin (14/7/2025). “Jemaah ini nanti akan kita pantau terus keadaannya. Jika sudah mendapatkan medif atau surat keterangan layak terbang akan dipulangkan, baik dalam posisi duduk atau berbaring dengana dibantu pendamping dari KUH Jeddah,” sambungnya. Menurut Nasrullah, jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi ini berasal dari sejumlah embarkasi. Ada satu jemaah dari Embakasi Banjarmasin (BDJ) dan Kertajati (KJT); dua jemaah dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG), Embarkasi Lombok (LOP), dan Embarkasi Padang (PDG); tiga jemaah dari Embarkasi Makassar (UPG); empat jemaah dari Embarkasi Batam (BTH); serta lima jemaah dari Embarkasi Aceh (BTJ), Embarkasi Palembang (PLM), Jakarta – Bekasi (JKS), Embarkasi Solo (SOC), dan Embarkasi Surabaya (SUB) “Bagi keluarga yang ingin mengetahui keadaan jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi, kami sudah siapkan tim penghubung yang bisa dihubungi, baik di Madinah, Makkah, maupun Jedaah,” tegas Nasrullah. “Saat ini, ada juga lima perawat Indonesia yang ada di Saudi dan kita rekruit untuk membantu memantau perkenbangan kondisi kesehatan jemaah haji,” lanjutnya. Berikut daftar nama dan nomor kontak tim penghubung KUH dan Tim Perawat: 1. Ahmad Hasidin (Tim KUH di Madinah): +966 50 300 6176 2. Hesti (Perawat di Madinah): 0535132495 3. Dwi (Perawat di Madinah): 0535495392 4. Misbah Baharun (Tim KUH di Makkah): +966 56 155 2687 5. Fitri (Perawat di Makkah): 0534992418 6. Meyka (Peeawat di Makkah): 0506393462 7. Azzam Mahfudz (Tim KUH di Jeddah): +62 535 161741 8. Devi Kania (Perawat di Jeddah): 0538639658 Humas
Bentuk Tim Khusus dan Siapkan Regulasi, Gubernur Khofifah: Sound Horeg Harus Ditata Demi Ketertiban dan Kesehatan Publik

Pigoranewsjatim.com. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan tim khusus guna merumuskan regulasi yang akan menjadi jalan tengah dari fenomena dan kegiatan sound horeg di Jatim. Penyiapan tim dan regulasi ini disiapkan sebagai hasil dari rapat koordinasi yang digelar Gubernur Khofifah dan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak bersama Karo Ops Polda Jatim Jimmy Agustinus Anes, Kabidkum serta Intelkam Polda Jatim, Sekretaris MUI Jatim M. Hasan Ubaidillah beserta Kepala OPD Jatim di Gedung Negara Grahadi, Kamis (24/7) malam. Dalam rapat ini, dilakukan pembahasan penyusunan aturan mengenai penggunaan sound horeg yang ada di Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan pembentukan tim khusus untuk mencari jalan tengah agar bisa merumuskan kebijakan terbaik untuk semua pihak. “Malam ini kami mendengarkan paparan tentang sound horeg dari berbagai sudut pandang, menghadirkan MUI Jatim, Polda Jatim dan Perangkat Daerah lainnya,” kata Gubernur Khofifah. “Kami melihat tinjauan aspek agama, lingkungan, budaya, hukum bahkan kesehatan untuk mencari jalan tengah supaya bisa memberikan solusi terbaik bagi semua pihak,” imbuhnya. Khofifah menyebut sound horeg banyak tersebar di Tulungagung, Banyuwangi, Pasuruan , Jember , Malang dan lainnya. Menurutnya, Pemerintah membutuhkan payung regulasi baik Pergub, Surat Edaran atau Surat Edaran Bersama. “Kita butuh payung regulasi nanti silahkan diidentifikasi bentuknya apa tapi harus segera kita putuskan payung regulasinya” tegasnya. “Apakah nanti itu bentuknya Pergub, Surat Edaran atau Surat Edaran Bersama, konsiderannya harus dibuat yang komplit. Jadi kalau komplit, kita tidak sebut horeg kalau tidak tinggi skala desibelnya,” imbuhnya. Sound horeg ditegaskan Khofifah berbeda dengan sound system. Rata-rata dalam kegiatan sound horeg memperdengarkan suara diatas 85 atau bahkan diatas 100 desibel. Sedangkan, tidak mungkin orang hanya mendengarkan hanya 15 menit kalau sebuah perhelatan pasti di atas satu jam. Secara ketentuan baik WHO, efek lingkungan maupun kesehatan ada alat pengukurnya. “Sehingga kualifikasi seperti itu harus dicantumkan di dalam regulasi yang akan kita putuskan bersama. Ini mendesak karena bertepatan dengan bulan Agustus adalah bulan HUT Kemerdekaan, maka diharapkan 1 Agustus ini sudah harus final,” terangnya. Ia menambahkan, payung regulasi yang akan dikeluarkan memang ditunggu oleh Kabupaten Kota. Pertimbangan-pertimbangan hasil pendalam jajaran POLRI, bahtsul masail MUI , masukan berbagai elemen masyarakat menjadi penting karena praktek tersebut menimbulkan dampak sosial, ekonomi, juga kesehatan. Tim khusus yang dibuat Pemprov Jatim melibatkan berbagai lembaga baik Polda Jatim, MUI Jatim, Kanwil Hukum, Dokter dan lainnya. Senada dengan Gubernur, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menuturkan Gubernur Khofifah secara langsung mengawal rapat koordinasi sound horeg agar bisa memberikan kebijakan berupa aturan atau panduan khusus. “Arahan Gubernur yang mengawal dari awal sampai akhir rapat, beliau secara tegas sudah memutuskan bahwa tim ini akan menerbitkan suatu panduan apakah itu peraturan atau surat edaran, ini yang nanti dipastikan oleh tim yang bekerja intensif dengan Polda,” kata Emil. “Intinya masyarakat butuh kepastian, jadi ini diatur. Sound system itu boleh, terminologi horeg itu masih ada perbedaan pandangan satu sama lain mengenai apa yang disebut horeg. Maka kita kembali kepada aturan dan regulasi, apa yang diperkenankan dalam konteks tersebut,” pungkasnya. Kepala Biro Adm. Pimpinan Pulung Chausar
Poral Wiltim 2025 Resmi Ditutup, Kodiklatal Raih Juara Umum II

Pigoranewsjatim.com. TNI AL. Kodiklatal. Surabaya, 25 Juli 2025 Penutupan Pekan Olahraga TNI Angkatan Laut (Poral Wiltim) Tahun 2025, berlangsung di Lapangan Jala Krida Mandala AAL Bumimoro Surabaya, yang dipimpin oleh Gubernur AAL Laksda TNI Dato Rusman S.N. Jumat (25/7/2025). Dalam amanat, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang dibacakan oleh Gubernur AAL mengatakan bahwa selama satu pekan ini seluruh peserta Poral Wiltim telah menunjukkan semangat juang, kerja keras, sportivitas dan kebersamaan yang luar biasa. “Pertandingan demi pertandingan bukan hanya memperlihatkan kemampuan fisik dan teknik semata, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai disiplin, solidaritas, dan integritas yang menjadi jati diri prajurit TNI AL.” “Melalui Pekan Olahraga TNI Angkatan Laut Tahun 2025, kita telah membuktikan bahwa olahraga adalah sarana yang efektif untuk membina semangat kebersamaan, memperkuat jiwa korsa, dan meningkatkan daya juang kita sebagai garda terdepan pertahanan negara di laut,” jelasnya. Adapun hasil secara keseluruhan Pertandingan Cabang Olahraga Poral Wiltim Tahun 2025 yakni Voli Putri Juara 1 diraih Koarmada II, Juara 2 diraih Kodiklatal, dan Juara 3 diraih Marwiltim, Juara 4 diraih AAL. Sedangkan untuk Cabor Voli Putra : Juara 1 diraih Marwiltim, Juara 2 diraih Koarmada II, Juara 3 diraih Koarmada III, dan Juara 4 diraih Kodiklatal. Cabor Tenis Lapangan, Juara 1 diraih Koarmada II, Juara 2 diraih AAL, Juara 3 diraih Kodiklatal, dan Juara 4 diraih Marwiltim. Cabor Sepak Bola sebagai Juara 1 Koarmada III, Juara 2 diraih Kodiklatal, Juara 3 diraih Koarmada II, dan Juara 4 diraih Marwiltim. Cabor Bulu Tangkis sebagai Juara 1 Kodiklatal, Juara 2 Koarmada II, Juara 3 Marwiltim, dan Juara 4 diraih UPT. Sedangkan Cabor Tenis Meja sebagai Juara 1 adalah Koarmada II, Juara 2 diraih Kodiklatal, Juara 3 diraih Marwiltim, dan Juara 4 diraih UPT. Untuk itu, pada Poral Wiltim Tahun 2025 Kodiklatal dinobatkan sebagai Juara Umum II. Demikian Berita Dinas Penerangan Kodiklatal.
Malam Surabaya Lebih Aman: Kapolrestabes Pimpin Patroli Skala Besar Tiga Pilar

Pigoranewsjatim.com. Demi menciptakan suasana malam yang aman dan nyaman bagi warga, Polrestabes Surabaya menggelar patroli skala besar bersama unsur Tiga Pilar dan seluruh jajaran Polsek pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari (27 Juli 2025). Patroli ini digelar menyusul kekhawatiran meningkatnya gangguan keamanan seperti balap liar, aksi geng motor, hingga tawuran antar perguruan silat. Patroli gabungan ini langsung dipimpin oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfi Sulistiawan, didampingi Wakapolrestabes Surabaya. Sejumlah lokasi rawan, seperti Jalan Taman Apsari dan Jalan Bambu Runcing, menjadi sasaran utama pengawasan. “Kami mohon kerja sama masyarakat untuk kita sama-sama menjaga ketertiban kota Surabaya dengan menginformasikan adanya gangguan kamtibmas di Surabaya,” ujar Kapolrestabes Surabaya, saat memberikan keterangan kepada media, pada Minggu (27/07). Kombespol Luthfi juga menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari dukungan terhadap Program Prioritas Kapolri (PRESISI) dan Commander Wish Kapolda Jatim. Fokus utama adalah membentuk SDM unggul dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas). “Kegiatan ini merupakan bagian dari pemantapan keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus upaya nyata kami mencegah tindakan kriminal yang meresahkan warga, khususnya di malam hari,” imbuhnya. Patroli yang dimulai pukul 12.00 WIB hingga subuh dengan menyasar titik-titik strategis yang kerap menjadi arena balap liar dan ajang berkumpulnya kelompok-kelompok yang rawan menimbulkan gesekan sosial. Di seputaran wilayah Merr ditemukan para pemuda yang ingin melakukan balap liar namun diketahui oleh pihak Kepolisian saat patroli langsung semburat. Dengan kehadiran aparat gabungan, diharapkan masyarakat dapat menjalani aktivitas malam tanpa rasa khawatir. Kapolrestabes juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak. “Tugas menjaga keamanan tidak hanya di tangan kepolisian, tapi juga tanggung jawab kita bersama sebagai warga Surabaya,” tegasnya
Beasiswa Pendidikan Pemprov Jatim Diperluas ke Daerah Terpencil

Ini merupakan dummy artikel pigoranewsjatim.com. Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumumkan perluasan program beasiswa pendidikan bagi siswa berprestasi di daerah terpencil. Program ini bertujuan meningkatkan pemerataan akses pendidikan sekaligus mengurangi angka putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi. Gubernur Jawa Timur menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak tanpa memandang lokasi tempat tinggal. “Kami ingin memastikan anak-anak di daerah terpencil juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang tinggi,” ujarnya. Program ini mencakup bantuan biaya sekolah, perlengkapan belajar, hingga akomodasi bagi siswa yang harus menempuh pendidikan di luar daerah. Dinas Pendidikan Jawa Timur mencatat ada sekitar 20 ribu siswa potensial dari wilayah terpencil yang masuk kriteria penerima bantuan. Pendaftaran dilakukan secara online untuk memudahkan akses, tetapi pemerintah juga membuka posko offline di kabupaten/kota agar tidak ada siswa yang tertinggal. Selain dukungan biaya, Pemprov Jatim juga menyediakan program pendampingan akademik bagi penerima beasiswa. Pendampingan ini mencakup bimbingan belajar, pelatihan keterampilan, dan konseling agar siswa siap bersaing di tingkat perguruan tinggi. Orang tua penerima program ini menyambut baik kebijakan tersebut. “Ini sangat membantu kami yang kesulitan biaya. Anak saya sekarang bisa fokus belajar tanpa khawatir putus sekolah,” kata Sumarni, orang tua siswa asal Pulau Bawean. Program beasiswa ini ditargetkan menjangkau seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur dengan prioritas pada daerah kepulauan dan pegunungan. Pemprov berharap, langkah ini dapat mencetak generasi penerus yang unggul dan mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Tren Wisata Alam di Jawa Timur Meningkat, Generasi Muda Jadi Penggerak

Ini merupakan dummy artikel pigoranewsjatim.com. Dalam beberapa tahun terakhir, minat wisata alam di Jawa Timur meningkat pesat, terutama di kalangan generasi muda. Tempat-tempat seperti Bromo, Ranu Kumbolo, dan air terjun Tumpak Sewu kini ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Fenomena ini menunjukkan perubahan pola wisata, dari sekadar rekreasi kota menuju pengalaman berbasis alam dan petualangan. Menurut Dinas Pariwisata Jawa Timur, lonjakan kunjungan ini didorong oleh tren gaya hidup sehat dan pencarian pengalaman autentik. “Anak muda lebih memilih wisata yang memberikan tantangan, pemandangan indah, sekaligus bisa mereka bagikan di media sosial,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Jatim. Selain itu, komunitas pecinta alam dan influencer turut berperan besar dalam mempromosikan destinasi wisata alam. Konten foto dan video petualangan mereka berhasil menarik perhatian publik dan memicu tren #ExploreJatim di berbagai platform digital. Pemerintah daerah merespons tren ini dengan memperbaiki infrastruktur menuju destinasi wisata, seperti akses jalan, fasilitas penginapan, dan sarana keamanan. Namun, tantangan besar tetap ada, yaitu menjaga kelestarian lingkungan. “Kami mengimbau wisatawan untuk mematuhi aturan konservasi agar wisata alam tetap berkelanjutan,” tambahnya. Para pelaku usaha pariwisata lokal juga mendapat manfaat besar. Homestay, warung makan tradisional, dan jasa pemandu wisata mengalami peningkatan pendapatan. Beberapa desa wisata bahkan berhasil meraih penghargaan nasional berkat pengelolaan pariwisata berbasis komunitas. Fenomena ini diharapkan mampu mendorong sektor ekonomi kreatif di Jawa Timur sekaligus meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya menjaga alam. Ke depan, tren wisata alam diprediksi terus tumbuh, menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu destinasi favorit wisata petualangan di Indonesia.