Pigora News Jatim

Paragon Corp Salurkan Bantuan Bagi Keluarga Korban Pesantren Khoziny, Wujud Kepedulian Melalui Empat Pilar CSR

MC, Surabaya – Paragon Technology and Innovation, perusahaan di balik sejumlah merek kecantikan ternama seperti Wardah, Make Over, Emina, dan Kahf, kembali menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan turut membantu keluarga korban Pesantren Al Khoziny di RS Bhayangkara Surabaya pada 9 Oktober 2025. Region Lead Eastern Indonesia Paragon Technology and Innovation, Indhiarto Wahyu Wicaksono, ST, menyampaikan bahwa pihaknya sangat sedih sekaligus prihatin atas peristiwa tersebut dan langsung bergerak untuk memberikan bantuan kepada keluarga korban. “Paragon memang memiliki program CSR yang cukup masif, dengan empat pilar utama yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan perempuan. Jadi, ketika kami mendengar kabar peristiwa ini, kami merasa terpanggil untuk berkontribusi dan membantu meringankan beban para korban,” ujar Pria yang akrab dipanggil Dhito tersebut. Ia menambahkan bahwa Paragon segera melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Jawa Timur, untuk memastikan bentuk bantuan yang paling dibutuhkan di lapangan. “Kami ingin memastikan bantuan yang kami berikan tepat sasaran. Setelah berdiskusi dengan pihak dinas, kami menyalurkan berbagai bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan bahan makanan lainnya untuk dapur umum yang digunakan warga korban maupun petugas,” jelasnya. Bantuan tersebut, menurut Indhiarto, merupakan bagian dari komitmen Paragon untuk terus memberi manfaat dan berkontribusi bagi masyarakat serta lingkungan sekitar. “Kami tidak ingin hanya menjadi perusahaan yang tumbuh secara bisnis, tetapi juga tumbuh karena memberi manfaat bagi sesama. Itu filosofi yang selalu ditanamkan oleh para pendiri kami, seperti Bu Nur, Pak Harman, Pak Salman, dan dr. Sari,” tambahnya. Pada kesempatannya,, Indhiarto turut memberikan apresiasi tinggi kepada para relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang terlibat aktif di lapangan. Menurut Indhiarto, peran Tagana sangat penting dalam membantu proses tanggap darurat dan pemulihan pascabencana. “Taruna Siaga Bencana itu luar biasa. Kami sangat mengapresiasi semangat mereka, karena mereka adalah para relawan yang bekerja tanpa pamrih,” ujarnya. Ia juga menyampaikan agar para relawan tetap menjaga semangat dan kesehatan selama menjalankan tugas kemanusiaan. “Terus semangat, jaga kesehatan, dan teruslah bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tambahnya. Selain bantuan kali ini, Indhiarto juga mengungkapkan bahwa Paragon rutin menggelar berbagai kegiatan sosial setiap tahunnya. “Kalau kegiatan sosial, kami sudah sering lakukan. Misalnya saat Iduladha, kami memberikan santunan dan hewan kurban. Begitu juga saat bencana banjir di Bali, tim kami di sana langsung turun memberikan bantuan kepada keluarga korban,” paparnya. Melalui berbagai kegiatan sosial tersebut, Paragon ingin terus memperkuat kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah. “Kami percaya, setiap aksi kecil yang dilakukan bersama dapat membawa perubahan besar. Harapannya, kejadian seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk semakin peduli dan tangguh menghadapi situasi sulit,” tutup Indhiarto. Dengan semangat “Growing with Purpose,” Paragon Technology and Innovation, Indiharto menegaskan komitmen Paragon Corp untuk terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif sosial di seluruh Indonesia, menjadikan bisnis bukan hanya sarana ekonomi, tetapi juga wadah untuk menebar manfaat bagi sesama. Sedangkan Salah satu keluarga korban santri dari Jember, Maharor, menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada pihak Paragon yang telah menyalurkan bantuan beberapa produknya. “Alhamdulillah, kami senang sekali sudah menerima bantuan, termasuk sabun dan parfum dari Paragon. Terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli kepada kami. Semoga apa yang telah diberikan mendapat berkah yang berlipat ganda dari Allah SWT,, ” ujar Maharor dengan penuh rasa syukur. Ia menambahkan, bantuan yang diberikan Paragon sangat bermanfaat dan mampu meringankan beban masyarakat. “Pemberian dari Paragon ini sangat membantu kami dan membawa manfaat besar,” imbuhnya.

BPSDM Jatim Gelar Leadership Update Forum ke-3 Tahun 2025, Hadirkan Narasumber Internasional Dan Angkat Tema Penguatan Potensi Lokal

MC, Surabaya – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur kembali menyelenggarakan Leadership Update Forum (LUF) ke-3 tahun 2025, Selasa (30/9/2025), di Sasana Wiyata Praja, BPSDM Jatim. Forum yang rutin digelar tiga kali dalam setahun ini menghadirkan narasumber internasional dari Monash University, Australia. Mengusung tema “From Local Potential to National Progress: Strategies for Economic Empowerment”, kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran bagi para pejabat strategis di Jawa Timur dalam memperkuat kepemimpinan birokrasi dan menggali potensi lokal untuk mendukung kemajuan nasional. Acara ini diikuti sekitar 200 peserta, meliputi pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Jatim, kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten/kota se-Jawa Timur, kepala UPT Bapenda, serta pejabat administrator dan fungsional Pemprov Jatim. Hadir sebagai pembicara utama, Gubernur Jawa Timur, Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa yang diwqkili Wagub Emil Dardak, bersama Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri RI, Dr. Drs. Agus Fatoni, M.Si. Sementara itu, dua akademisi dari Monash University, Professor Edward S. Buckingham dan Professor John Bevacqua, turut memberikan kuliah internasional terkait strategi inovasi, hukum bisnis, dan pemberdayaan ekonomi. Kepala BPSDM Jatim, Ramliyanto, dalam laporannya menegaskan bahwa LUF merupakan ikhtiar nyata dalam menerjemahkan arahan Gubernur agar pemimpin birokrasi terus melakukan update dan upgrade kompetensi secara berkelanjutan. “Potensi lokal yang ada perlu digali secara maksimal agar mampu menjadi penggerak kemajuan ekonomi nasional. Melalui forum ini, kita harapkan lahir pemimpin birokrasi yang adaptif, inovatif, dan relevan dengan tantangan strategis,” ujarnya. Dengan kolaborasi pemerintah daerah, akademisi, dan praktisi, LUF diharapkan mampu memperkuat kapasitas kepemimpinan sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal menuju kemajuan nasional. Kepala BPSDM Jatim, Ramliyanto, dalam laporannya menyampaikan bahwa LUF merupakan salah satu ikhtiar menerjemahkan arahan Gubernur Jawa Timur agar para pemimpin birokrasi terus melakukan update dan upgrade kompetensi secara berkelanjutan. “LUF ini telah dimulai sejak tahun 2004 dan diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun. Untuk tahun 2025, kegiatan hari ini merupakan pelaksanaan ketiga. Kebetulan yang pertama juga dibuka langsung oleh Bapak Wakil Gubernur,” ujar Ramliyanto. Lebih lanjut, Ramliyanto menjelaskan bahwa LUF ke-3 tahun 2025 mengangkat tema From Local Potential to National Progress: Strategic for Economic Empowerment. Tema ini dipilih berdasarkan hasil diskusi dengan tim, dengan melihat pentingnya pengembangan potensi lokal di tengah kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat. “Kami menilai potensi lokal masih banyak yang belum tergali dengan baik, padahal hal tersebut sangat strategis untuk pemberdayaan ekonomi. Karena itu, kami menghadirkan dua narasumber dari Monash University untuk memberikan perspektif internasional,” ungkapnya.

BBP Jatim Dorong Pelaku Media Gunakan Kaidah Bahasa yang Baik dan Benar

Pigora, Surabaya, Senin (22/9/2025) — Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) melalui Tim Kerja Pembinaan dan Bahasa Hukum menyelenggarakan kegiatan Penyegaran Bahasa Indonesia bagi Insan Media di Aula Cut Nyak Dien, BBP Jatim. Kegiatan yang diikuti 50 pelaku media dari berbagai media cetak, elektronik, daring, hingga pengelola media sosial ini menjadi salah satu bentuk Pembinaan Kemahiran Berbahasa Indonesia (PKBI). Tujuannya adalah membekali insan media dengan keterampilan berbahasa yang relevan dengan kebutuhan profesional, seperti kemampuan menulis berita, opini, serta komunikasi yang efektif dengan tetap berpijak pada kaidah bahasa Indonesia. Peran Media dalam Menjaga Mutu Bahasa Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardiningtyas, membuka kegiatan sekaligus menyampaikan materi mengenai kebijakan bahasa Indonesia di ranah media massa. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran insan media dalam menghadirkan bahasa Indonesia yang berkualitas di ruang publik. “Bahasa Indonesia di media massa adalah wajah bangsa. Melalui penyegaran kebahasaan ini, kami berharap para jurnalis semakin terampil menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tanpa kehilangan daya kritis serta kekhasan jurnalistiknya,” ujar Retno. Ia juga menekankan, konsistensi dalam penggunaan bahasa Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi pendidikan atau kebahasaan, tetapi juga merupakan bagian dari profesionalisme jurnalis. Materi dari Tiga Narasumber Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber dengan perspektif berbeda. “Di era digital, jurnalis dituntut serba cepat. Namun, kecepatan tidak boleh mengorbankan ketepatan bahasa. Justru, bahasa yang baik akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap media,” tegas Wahyu. “Menulis esai membutuhkan keluwesan bahasa. Namun, keluwesan itu tetap harus berpijak pada kaidah yang benar agar tulisan enak dibaca sekaligus bernilai,” ungkap Andre. Komitmen Menjaga Bahasa Indonesia Melalui forum ini, BBP Jatim berharap insan media semakin menyadari bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan kunci utama dalam penyampaian informasi yang akurat, santun, dan dapat dipercaya. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, BBP Jatim meneguhkan komitmennya untuk terus menjaga mutu bahasa Indonesia di ranah publik, khususnya media massa, sebagai garda terdepan penyaji informasi bagi masyarakat.

Kapolda Jatim: 997 Orang Diamankan dalam Aksi Anarkis di Beberapa Kota

MC,Surabaya – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto mengungkap hasil penanganan aksi anarkis berupa perusakan, penjarahan, dan pembakaran fasilitas umum yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur. Dalam konferensi pers, Kamis (18/9/2025), Kapolda menegaskan pihaknya telah mengamankan 997 orang sejak 29 Agustus hingga 16 September. Dari jumlah itu, 582 orang merupakan dewasa, sementara 415 lainnya anak di bawah umur. Sebanyak 682 orang telah dipulangkan, sedangkan 315 orang masih menjalani proses hukum. “Banyak orang tua tidak mengetahui anaknya ikut dalam aksi ini. Kami berharap hal seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Irjen Nanang. Ia menambahkan, aksi anarkis tersebut terjadi di 10 kota, termasuk Sidoarjo, Malang, Jember, dan Kediri. Akibat peristiwa itu, sebanyak 111 warga mengalami luka-luka, 105 personel Polri dan 12 personel TNI turut menjadi korban saat mengamankan aksi. Sementara kerugian materi mencapai Rp256 miliar, terdiri dari Rp42 miliar kerugian Polri dan Rp214 miliar kerugian pemerintah daerah. Kapolda juga mengingatkan masyarakat agar bijak menggunakan media sosial. Menurutnya, arus informasi yang cepat bisa menimbulkan provokasi dan mengarah pada tindakan kriminal. “Mari kita gunakan media sosial dengan bijak, pilah mana yang baik dan mana yang bisa merugikan. Jangan mudah terprovokasi,” tegasnya. Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim menjelaskan, di wilayah Sidoarjo polisi mengamankan 40 orang, dengan 18 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diduga menyerang petugas serta merusak Pos Polisi Waru, bahkan ada upaya membakar petugas dengan bensin. Salah satu tersangka juga ditemukan memiliki buku-buku berpaham anarkisme. Polisi memastikan akan terus mengejar aktor intelektual di balik aksi tersebut. “Jejak digital tidak bisa dihapus. Kami akan ungkap jaringan hingga ke akar-akarnya demi menjaga kondusivitas Jawa Timur,” kata Kapolda.